Friday 17 January 2014

Contoh Karya Tulis Ilmiah Fisip Administrasi Negara

Friday 17 January 2014 - by Unknown 0

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang Masalah
Pelayanan public oleh aparatur pemerintah dewasa ini banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat disampaikan. Kantor desa merupakan tempat di mana karyawan bekerja untuk melayani segala kebutuhan yang diperlukan masyarakat, seperti pembuatan KTP ( Kartu Tanda Penduduk ), Permintaan Surat kelahiran, Dokumen Kartu Keluarga dan lain-lain.
Penelitian ini dihrapkan akan lebih menumbuhkan kesadaran  akan pentingnya kualitas pelayanan untuk memberikan yang terbaik terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan sekaligus dasar dari pengembanagn kualitas pelayanan masyarakat tidak pernah berhenti. Untuk mengetahui apakah kepuasan masyarakat sudah terpenuhi, maka perlu diadakan suatu riset untuk mengidentifikasi kepuasan masyarakat adalah Service Quality ( ServQual ). Konsep ServQual di kembangkan untuk memenuhi harapan-harapan masyarakat  akan kualitas.
 Atribut pelayanan yang harus diperhatikan pihak desa dan menjadi prioritas utama untuk dibenahi di seluruh Desa dan atribut prosedur dan kecepatan, atribut pelayanan yang menjadi prioritas kedua untuk dibenahi adalah atribut transparansi biaya, kemampuan petugas, pemahaman, dan kesungguhan, sedangkan atribut ketelitian dan atribut keakuratan menjadi atribut prioritas ketiga yang harus dibenahi, prioritas keempat yang harus dibenahi adalah atribut realisasi, kesediaan membrikan infomasi, kesediaan membantu, keramahan petugas dan atribut kepercayaan terhadap petugas, sedangkan atribut yang pada saat ini tidak terlalu menjadi prioritas disebabkan atribut pelayanan ini sudah memenuhi tingkat kepentingan masyarakat, proritas rendah dan bahkan berlebihan adalah atribut lokasi, penampilan kantor, kebersihan, penampilan aparat, keberadaan pimpinan, kesediaan menanggapi, pengetahuan petugas dan atribut keakraban.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa perlunya peningkatan pelayanan Pegawai Kantor Desa terhadap masyarakat. Olehnya itu peneliti berinisiatif untuk mengangkat sebuah judul Karya Tulis Ilmiah Yaitu “ ANALISIS  TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PEGAWAI KANTOR DESA OGOBAYAS ” . 
1.2       Rumusan Masalah
1.         Bagaimana tingkat kepuasan masyrakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.
2.           Faktor-faktpr apa yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.
3.           Apa dampak yang dirasakan masyarakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.
1.3       Tujuan Penelitian
1.           Untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat Desa Ogobayas  terhadap pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.
2.            Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.
3.           Untuk mengetahui dampak yang dirasakan masyarakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.
1.4       Manfaat Penelitian
1.              Memberikan informasi mengenai tingkat kepuasan masyarakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.
2.             Memberikan informasi mengenai faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.
3.             Memberikan informasi mengenai dampak yang dirasakan masyarakat Desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa Ogobayas.

BAB II
LANDASAN TEORI
Pelayanan Menurut Para Ahli
            Menurut Moenir ( 2000 : 26.27 ) pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseoarang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui system, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Sedangkan menurut Warella (1997 : 18 ) pelayanan adalah suatu perbuatan ( daed ), suatu kinerja ( performance ) atau suatu usaha ( effort ), jadi menunjukkan secara inheren pentingnya penerima jasa pelayanan terlibt secara aktif didalam produksi atau penyampaian proses pelayanan itu sendiri. Thoha ( 1989 : 78 ) menyatakan bahwa pelayanan masyarakat merupakan suaty usaha yang di lakukan oleh seseorang atau kelompok orang maupun susatu instansi  tertentu untuk memberikan bantuan dan kemudahan pada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
            Pelayanan  yang diberikan kantor Desa tergolong dalam jenis pelayanan politik. Pelayanan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah :
1.      Perihal atau cara melayani
2.      Servis Jasa
3.      Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.
Menurut Pamudji (1994 : 21 ) mengemukakan “ pelayanan public adalah berbagai kegiatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang dan jasa-jasa “. Hal yang sama di kemukakan Widado ( 2001 : 269 ) bahwa “ pelayanan public sebagai pemberian layanan ( melayanai ) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai denagan aturan pokok dan tata cara yang ditetapkan”. Djaenuri (1999 : 15 ) mendefinisikan tentang pelayanan masyarakat adalah suatu kegiatan yang merupakan perwujudan dari tugas umum pemerintah mengenal bidang tugas pokok suatu instansi untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat secara maksimal. Dalam konteks hubungan pemerintah dengan masyarakat, menurut Saefullah ( 1999 : 5 ) pelayanan public ( public service ) adalah pelayanan yang diberikan kepada masyrakat umum yang menjadi warga Negara atau secara sah menjadi penduduk Negara yang bersangkutan karena birokrasi public ( pemerintah ) b erkewajiban untuk memberikan layanan public yang baik dan professional.
Dalam hubungan dengan hal tersebut, maka diskusi tentang pelayanan kepada masyarakat akan melibatkan 4 ( empat ) unsure yang terkait, yaitu :
1.      Pihak pemerintah atau birokrasi yang melayani ;
2.      Pihak masyarakat yang di layani;
3.      Terjalin hubungan antara yang melayani dan yang dilayani, hubungan ini sangat menetukan tingkatan-tingkatan pelayanan pemerintah dan pemanfaatan pelayanan tersebut oleh masyarakat;
4.      Adanya pengaruh lingkungan diluar birokrasi dan masyarakat, seperti : politik, social budaya, ekonomi, dan sebagainya.
Perkembangan konsep pelayanan, sering dengan reformasi disektor public atau pemerintah yang mulai mengadopsi pendekatan-pendekatan pelayanan yang dilakukan sector privat atau bisnis dalam rangka kompetisi untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat mulai ditempatkan bukan hanya sebagai penerima pelayanan mengikuti kemauan yang memberi pelayanan, tetapi masyarakat ditempatkan sebagi pelanggan atu konsumen, yang menjadi penetu tingkat pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan berbagai batasan konsep tersebut diatas, menunjukkan bahwa pelayanan public berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarkat secara baik dan berkualitas sebagai konsekuensi dari tugas dan fungsi pelayanan diembannya, berdasarkan hak-hak yang dimiliki oleh masyarakat dalam rngka mencapai tujuan pemerintah dan pembangunan.



BAB III
 GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
3.1     Sejarah Singkat Desa Ogobayas
Ogobayas menurut bahasa lauje (bahasa Lokal) terbagi dua arti yaknni “ogo” artinya Air Sedangkan “bayas” berarti pasir. Jadi Ogobayas dapat di artikan Air pasir, dan lebih dimaknai sebagai Air yang keluar dari Pasir (Data Pemerintah Desa,2009).
Sekitar tahun 1920 Desa Ogobayas masih di kenal dengan nama “Boya Ogobayas” yang masih di huni oleh suku yang di kenal dengan suku Tambalate, mereka berasal dari wilayah gorontalo. Tujuan mereka adalah ingin menguasai wilayah Boya Ogobayas sebagai tempat tinggal untuk mencari hidup dengan bekerja sebagai buruh. Namun suku Tambalang ini dalam kurun waktu awal belum menetap (masi berpindah-pindah) dari Boya Ogobayas ke daerah asal mereka. Dalam kurun waktu sekitar tahun 1923 tujuan suku Tambalate ini dihambat oleh Suku lauje dan kaili yang tidak setuju dengan misi mereka, sehinga terjadi sengketa antara dua suku ini sampai mengakibatkan perang Tambalate. Suku Tambalate menyerah dengan membuat perjanjian di suatu tempat dan bersumpah untuk tidak melakukan perang lagi, dan tempat itu mereka namai dengan nama bolagan, yang sekarang sudah menjadi bagian Desa Moubang. Dan sebagai batas Desa Ogobayas bagian timur (Data Pemerintah Desa,2009).
Menurut riwayat, setelah pasca perang Tambalate ini sekitar kurang lebih 20 tahun Ogobayas tidak ada penghuninya, mereka mengungsi untuk menghindari gangguan keamanan di alam lingkungan mereka (Data Pemerintah Desa,2009).
Sekitar tahun 1942 Ogobayas mulai di masuki lagi sekolompok masyarakat suku kaili yang  pada saat itu di pimpin oleh salah seorang tokoh petani sebagai kepala suku bernama lamakasi yang berasal dari tanah kaili Boyoge palu untuk bermaksud membuka hutan rimba di Ogobayas guna di jadikan lahan perkebunan sampai pada tahun 1096. Namaun keberadaan para petani saat itu belum menetap karena kondisi Ogobayas pada saat itu masi terlalu sepih, dan merasa sangat jauh untuk memenuhi kebutuhan hidup lainya (Data Pemerintah Desa,2009).
Pada tahun 1957 Masyarakat penduduk Ogobayas mengungsi meninggalkan Desa dan Melarikan Diri karena takut ancaman Gerombolan dan tentara Permesta sampai Tahun 1960. Setelah berlalu gangguan Gerombolan dan Permesta, sejak Tahun 1960-1970 Desa Ogobayas masih tetap dikenal dengan Nama Boya Ogobayas dan pada Tahun itu juga Masyarakat mulai berdatangan untuk membuka lahan Perkebunan dan telah menjadi petani tetap Sehingga pada tahun Tahun 1973 Penduduk Ogobayas baru berjumlah 37 Kepala Keluarga, selaku Kepala Boya pada Waktu itu Almarhum MK Kamis sampai Tahun 1982, dan Tahun 1982 berbualah Status Boya menjadi Rukun Keluarga (RK), selanjutnya pada Tahun tersebut juga di Mekarkan menjadi Dua RK, yaitu RK 4 dan RK 5 pada Wilayah Desa Mepanga. Selaku Kepala RK 4 Bapak MK Kamis dan Kepala RK 5 Bapak Kabilanga di bawah Pemerintahan Kepala Desa Mepanga Latondo Nanga. Tahun 1985 berubalah Nama RK menjadi Status Dusun Sehinga Tahun 1986-1999 Kepala Dusun 5 pada Waktu itu di jabat oleh Abdun Hanau. Pada Tahun 2007 Pasca Pemerintah Desaa Mepanga dengan Kepala Desa Nasrun Hamsa, Ogobayas di Mekarkan menjadi Satu Desa, hasil Pemekaran Desa Mepanga (Data Pemerintah Desa,2009).
Tanggal 21 Januari tahun 2008 secara Defenitif Desa Ogobayas resmi sebagai sebuah Desa baru di Wilayah Kecamatan Mepanga dengan Kepala Desa Bapak Abdun Hanau, S.HI melalui Ketetapan Surat Keputusan Bupati Parigi Moutong Nomor  Tahun 2008 (Data Pemerintah Desa,2009).
3.2     Kondisi  Geografis
Secara geografis, Desa Ogobayas merupakan Desa yang berada di kaki gunungan Tinombala denga ketinggian dari permukaan laut - + 50 m dan terletak 3,5 Km dari bibir pantai Teluk Tomini. Sebagian besar permukaan tanahnya berbentuk dataran dan sebagian lereng pegunungan. Dan sebagian Wilayah hutan pegunungan merupakan hutan Cagar Alam. Adapun detail geografis Desa Ogobayas adalah sebagai berikut :
1.      Batas Wilayah
-          Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kabupaten Toli-Toli.
-          Sebelah Timur berbatasan denga Desa Mensung dan Moubang.
-          Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mepanga dan Malalan.
-          Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bugis.
2.      Luas Wilayah
Luas Wilayah Desa Ogobayas - + 1077 ha. Terdiri dari :
-          Tanah perkebunan 347.5 ha
-          Tanah pekarangan 100,5 ha
-          Tanah perkantoran            4 ha
-          Tanah prasarana Umum     5 ha
-          Hutan konservasi              370 ha
-          Hutan produksi                 250 ha
3.      Iklim
Keadaan iklim Desa Ogobayas secara umum dapat disimpulkan sangat dipengaruhi oleh letak wilayah yang berada antara daerah pegunungan dan laut, dimana perubahan iklim cukup teratur antara musim hujan dan musim panas. Curah hujan berkisar 12,5 Mm dan suhu rata-rata 25,6 °C.
4.      Keadaan Penduduk
Penduduk Desa Ogobayas cukup Heterogen bila dilihat dari banyaknya suku yang tinggal menetap di Desa Ogobayas antara lain suku Jawa, Bugis, Bali, Kaili, Gorontalo, dan tentunya penduduk asli, dalam hal ini suku Lauje dan Tialo yang merupakan penduduk asli dan mayoritas di Desa Ogobayas (Data Pemerintah Desa,2009).
3.3     Kondisi Demografis
Penduduk Desa Ogobayas pada tahun 2009 Perintis Pemekaran Desa berjumlah 2.088 jiwa yang terdiri atas 1.091 jiwa laki-laki dan 944  jiwa perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 438 yang tersebar di 5 (lima) dusun. Dengan tingkat distribusi menurut umur mencakup antara lain:
Tabel 3.1 Potensi Sumber Daya Manusia Menurut Umur.

Jumlah penduduk menurut usia
Laki-laki
Perempuan
Penduduk usia 18-56 Thn
500 Orang
483 Orang
Penduduk usia 0-6 Thn
193 Orang
166 Orang
Penduduk usia 7-18 Thn
321 Orang
269 Orang
Penduduk usia 56 Thn keatas
300 Orang
271 Orang
Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menurut umur 2.088
(Sumber: Data Desa Perintis Pemekaran Desa, 2009).
Didukung dengan potensi alam yang ada, kebanyakan masyarakat Desa Ogobayas bermata pencaharian sebagai petani. Cengkeh, Coklat dan kopra menjadi pilihan dari jenis tanaman yang menghasilkan keuntungan (Data Pemerintah Desa,2009).
Keadaan penduduk desa Ogobayas masuk dalam golongan kelas menengah, ini dapat dilihat dari sumber penghasilan masayarakat setempat. Jumlah penduduk desa Ogobayas secara keseluruhan +  1107 jiwa yang terdiri dari + 333 Kepala Keluarga (KK). Potensi dan sumber daya alam yang sangat mendukung, karena letak desa yang sangat strategis dan  berdekatan dengan salah satu anak perusahaan yaitu PT Mamuang, sehingga sumber daya alam yang dihasilkan berupa kelapa sawit yang merupakan penghasilan utama masyarakat desa Ogobayas dan adapun sungai di dusun kampung Baru yang dijadikan Sebagi sumber penghasilan yaitu Tambang Pasir Yang dikelolah Masyarakat setempat (Data Pemerintah Desa,2009).
Keadaan perekonomian penduduk di desa Ogobayas hampir 80% berkecukupan,Pekerjaan penduduk di desa Ogobayas pada umumnya Petani kelapa sawit, namun ada juga yang berprofesi lain, seperti bertani jagung,sayur sayuran, kakao dan pekerja Tambang Pasir(Data Pemerintah Desa,2009).
Di Desa Ogobayas Kecamatan Pedongga Selain tempatnya yang strategis juga mempunyai lahan pertanian yang di prioritaskan pada perkebunan kelapa Sawit yang sangat menguntungkan bagi para masyarakat yang ada di Desa Ogobayas ini, namun dari pembangunan desa masing sangat kurang. Ini dapat dilihat dari kesibukan warga yang keseharian mereka bekerja, untuk itu program yang akan kami laksanakan bersifat membangun dan hasilnya nanti bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya Desa Ogobayas (Data Pemerintah Desa,2009).
Tabel 3.2 Potensi sumber daya manusia berdasarkan mata pencaharian.
MATA PENCAHARIAN
L
P
JUMLAH
Tani
350 orang
Nelayan
2
-
2 orang
Wiraswasta/Pedagang
6
4
10 orang
Sopir
2
-
2 orang
Buruh tani
356 orang
PNS
3
-
3 orang
TNI
-
-
-
POLRI
-
-
-
Swasta
2
3
5 orang
Pertukangan
9
-
orang
Industri
-
-
Montir
2
-
2 orang
Pensiun PNS
-
-
Total
739 orang
(Sumber: Data Desa  Perintis Pemekaran Desa, 2009).
Dari beberapa kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Desa Ogobayas, Islam menjadi agama yang mendominasi dari agama yang lain.
 Tabel 3.3 Potensi sumber daya manusia berdasarkan agama.
Agama
Jenis  Kelamin
L
P
Jumlah
Islam
1257
816
2073
Kristen Protestan
9
5
15
Katholik
-
-
-
Hindu
-
-
-
Budha
-
-
-
Jumlah
1266
822
2088
(Sumber: Data Desa Perintis Pemekaran Desa, 2009).
Tabel 3.4 Potensi sumber daya manusia berdasarkan usia kelompok                  pendidikan.
Tingkat Pendidikan
Laki-laki
Perempuan
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK
12 Orang
32 Orang
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/PAUD
46 Orang
21 Orang
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah
4 Orang
2 Orang
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah
211 Orang
199 Orang
Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah
35 Orang
21 Orang
Usia 18-56 tahun pernah sekolah SD tetapi tidak tamat
57 Orang
49 Orang
Tamat SD atau sederajat
217 Orang
198 Orang
Usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP
149 Orang
106 Orang
Usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA
131 Orang
164 Orang
Tamat SMP/sederajat
245 Orang
215 Orang
Tamat SMA/sederajat
50 Orang
25 Orang
Tamat D1/sederajat
1 Orang
-
Tamat D2/sederajat
3 Orang
2 Orang
Tamat D3/sederajat
-
-
Tamat S1/sederajat
3 Orang
3 Orang
( Sumber: Data Desa Perintis Pemekaran Desa, 2009).
1.      Bidang kemasyarakatan
A.     Keagamaan
a.       Majelis ta’lim         :  20 anggota
b.      Majelis gereja         :  -  
c.       Remaja mesjid       : 35 anggota
Remaja gereja        : 4 anggota
B.     Kesehatan
a.       Puskesmas            
Tenaga bidan         : 1 orang
C.     Olahraga
a.       Sepak bola             : 2 perkumpulan
b.      Volley ball             : 2 perkumpulan
c.       Tenis meja             : 1 perkumpulan
3.4 Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi
    3.4.1 Sosial Budaya
Keadaan sosial masyarakat Desa Ogobayas ditinjau dari segi mata pencaharian adalah sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani kebun dan sebagian lagi buruh tani, pengusaha kecil dan menengah. Adapun kategori kesejahteraan berdasarkan kondisi ekonomi adalah:
Tabel 3.5 Kategori Kesejahteraan Berdasarkan Ekonomi
Kaya
Sedang
Kurang Mampu
Tidak Ada
211 KK
227 KK
(Sumber: Data Desa  Perintis Pemekaran Desa, 2009 )
Dan berdasarkan kepemilikan lahan perkebunan sebagai mata pencaharian utama masyarakat adalah sebagai berikut.
Tabel 3.6 Kepemilikan Lahan Perkebunan
Jumlah Keluarga Memiliki Lahan Perkebunan
416  Keluarga
Tidak Memiliki
9 Keluarga
Memiliki Kurang dari 5 ha
407 Keluarga
Memiliki 10 – 50 ha
Tidak Ada
Memiliki 50 – 100 ha
Tidak Ada
Memiliki 100 – 500 ha
Tidak Ada
Memiliki 500 – 1000 ha
Tidak Ada
Jumlah Total Keluarga Perkebunan
416keluarga
(Sumber: Data Desa  Perintis Pemekaran Desa, 2009 ).
3.4.2 Kondisi Ekonomi
Masyarakat Desa Ogobayas pada Umumnya adalah Petani kebun yang mengelolah tanaman kelapa dan kakao sebagai jenis utama tanaman perkebunan masyarakat. Dalam konteks sumber daya alam,desa Ogobayas memiliki potensi besar terutama  dari sektor perkebunan dan sebagian kecil dari pertanian, hasil utama perkebunan adalah kelapa dan kakao/coklat serta tanaman palawija, misal jagung dan kacang-kacangan. Luas areal perkebunan secara keseluruhan kurang lebih 3725  Ha dan pertanian 22,9 Ha dengan penghasilan rata-rata tanaman kelapa 12.000 biji/hektaore/pertahun dibuat menjadi kopra 3 ton/tahun, dan tanaman Coklat dengan penghasilan rata-rata 500kg/tahun dan selebihnya adalah hutan konservasi 4.200,4 Ha, hutan Produksi 1.951,3 Ha, perkantoran 6,5 Ha, pekarangan 100 Ha, dan prasarana lainya 3,4 Ha. Dan merupakan sumber penghasilan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga kondisi perekonomian masyarakat banyak bergantung pada hasil tanaman kelapa yang diolah menjadi kopra dan tanaman kakao yang diolah menjadi biji kakao kering. Selain petani sebagian kecil anggato masyarakat berprofesi sebagai pedagang campuran hasi bumi(Data Pemerintah Desa,2009).
Potensi infrastruktur desa Ogobayas, sarana umum: Kantor desa 1 unit,sekolah dasar 2 unit, sekolah Pendidikan dasar anak usia dini ( PAUD) 2 Unit, Mesjid 3 unit, Musholah 1 Unit, Madrasah Ibtidaiyah Al-khairaat 2 Unit, SMP satu atap, jembatan desa dan sarana umum lainnya, jalan desa menuju kantong produksi, jalan menuju kecamatan(Data Pemerintah Desa,2009)..
Dan secara geografis posisi desa Ogobayas berhadapan dengan desa Mepanga yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah kecamatan Mepanga, sehingga seara langsung memberikan dampak bagi keadaan ekonomi masyarakat di desa Ogobayas, dimana masyarakat lebih muda memperoleh kebutuhan rumah tangga dan akses terhadap pelayanan jasa. Termasuk distribusi hasil-hasil pertanian, sehingga sangat membantu meningkatkan pendapatan Masyarakat(Data Pemerintah Desa,2009).
Pada umumunya masyarakat jika melihat proses pengolahan hasil pertanian yang dilakukan, cara penanganannya masih tradisional. Misalnya diolah hanya untuk dijadikan kopra dan kurang memanfaatkan potensi lain dari biji kelapa tersebut yang dapat bermanfaat secara ekonomis untuk jenis produk lainnya. Begitupun dengan pengolahan tanaman kakao, masyarakat belum begitu memehami teknik budidaya kakao, khususnya pada metode perawatan tanaman kakao produktif. Kenapa demikian, karena tingkat produksi hasil kakao dari tahun ke tahun terus menurun hasilnya dan ini sangat signifikan dengan tingkat pendapatan masyarakat dan menurunkan daya beli masyarakat. Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya produksi pertanian adalah serangan hama tanaman kakao dan fluktuasi harga kopra(Data Pemerintah Desa,2009).
Ada beberapa hal yang perlu dicermati berkaitan dengan permasalahan ekonomi masyarakat antara lain
Tabel 3.7  Data Pengangguran
Jumlah angkatan kerja (penduduk usia 18-56 tahun)
1800 Orang
Jumlah penduduk Usia 18-56 tahun yang masih sekolah dan tidak bekerja
121   Orang
Jumlah penduduk Usia 18-56 tahun yang menjadi ibu rumah tangga
604   Orang
Jumlah penduduk Usia 18-56 tahun yang bekerja penuh
677   Orang
Jumlah penduduk Usia 18-56 tahun yang bekerja tidak tentu
142   Orang
(Sumber: Data Desa  Perintis Pemekaran Desa, 2009)
Tabel 3.8 Kesejahteraan Keluarga
Jumlah keluarga prasejahtera
204  keluarga
Jumlah keluarga sejahtera  1
112  keluarga
Jumlah keluarga sejahtera  2
121keluarga
Jumlah keluarga sejahtera  3
Tidak ada keluarga
Jumlah keluarga sejahtera  3 +
Tidak ada keluarga
Total jumlah kepala keluarga
436KeLuarga
(Sumber: Data Desa  Perintis Pemekaran Desa, 2009)
3.4.3 Kondisi Pemerintahan Desa
            Pemerintahan  Desa Ogobayas secara kelembagaan dapat dipisah menjadi Pemerintah Desa, badan perwakilan desa ( BPD) dan lembaga pemberdayaan Masyarakat Desa ( LPMD). Pemerintah Desa hasil pemilihan dilantik pada bulan Januari tahun 2009 Perintis Pemekaran Desa, dan menyusul lembaga-lembaga Desa lainya. Artinya usia pemerintah Ogobayas sekatang ini baru berjalan 4 tahun se telah sejak dimekarkan dari desa Mepanga sebagai desa induk sebelumya. Desa Ogobayas merupakan wilayah dari kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong(Data Pemerintah Desa,2009).
            Sejak dilantiknya pemerintah Desa Ogobayas, dengan menghasilkan komposisi aparat desa dan lembaga-lembaga desa lainya, yang dapat dikatakan secara personil kelembagaan desa Ogobayas telah terpenuhi. Dan telah melaksanakan tugas-tugas pemerintaha dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat, walaupunmasih banyak kendala dan kelemahan-kelemahan yang tampak seperti : belum maksimalnya peran aparatur pemerintah dan desa khususnya pelaksanaan tugas kepala-kepala Urusan, juga maksimalnya pelaksanaan dari BPD dan LPMD. Selain itu kepala dusun sebagai pejabat desa di tingkat dusun belum terlalu berperan dalam pelaksanaan roda pemerintahan desa. Ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dalam rangka menumbuhkan kinerja aparat pemerintahan desa Ogobayas diantaranya,  pelatihan pelaksanaan roda pemerintahan desa kepada semua aparat untuk meningkatkan ketrampilan administratif maupu yang sifatnya penguasan informasi secara berkelanjutan.
a)             Pembagian Wilayah Desa.
Wilayah dasa Ogobayas terdiri dari 5 ( lima) dusun dengan jumlah RT sebanyak 15 yang tersebar di tiap-tiap dusun. Kelima dusun tersebut adalah : Dusun I, Dusun II, Dusun III, Dusun IV,dan Dusun V.
       
3.4.4  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
1.             VISI dan MISI
a)             VISI
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan desa Ogobayas di lakukan dengan pendekatan partifatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa. Dengan pertimbangan kondisi internal desa, harapan-harapan masyarakat serta mempertimbangkan kondisi eksternal baik itu kebijakan daerah dan khususnya satuan kerja wilayah pembangunan di kecamatan Mepanga yang mempunyai titik berat pembangunan disektor perkebunan dan pertanian sebagai daya ungkit peningkatan kesejahteraan masyarakat. Maka berdasarkan pertimbangan diatas desa Ogobayas mencanangkan visi pemerintahan selama 5 tahun kedepan adalah:
“ MEWUJUDKAN TATANAN MASYARAKAT MADANI MELALUI FORMAT BARU DESA OGOBAYAS”
b)            MISI
Selain visi, juga telah ditetapkan misi yang memuat suatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut. Pernyataan visi kemudian dijabarkan kedalam misi agar dapat di oprasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisifatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan desa Ogobayas sebagaimana yang dilakukan, maka misi desa Ogobayas adalah:
Ø  Peningkatan sarana dan prasarana
Ø  Menjaga kelestarian lingkungan
Ø  Meningkatkan sumber daya manusia
Ø  Peningkatan kesehatan masyarakat
Ø  Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
Ø  Membangun kehidupan sosial dan keagamaan
Ø  Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2.             Kebijakan Pembangunan
a.             Arah kebijakan pembangunan desa
Langkah awal yang dilakukan adalah melaksanakan pertemuan-pertemuan tingkat Desa untuk melaksanakan pembangunan Desa Ogobayas akan pentingnya peran dan partipasi penuh masyarakat dalam mencapai dan mewujudkan kemandirian Desa. Proses untuk mencapai kemandirian Desa harus berdasarkan perencanaan Desa secara partipatif dan rencana pembangunan Desa yang disesuaikan dengan potensi sumber daya Desa(Data Pemerintah Desa,2009).
Sisi perubahan yang ingin dicapai dari hasil perumusan masalah yang dituangkan dalam bentuk program pembangunan jangka menengah Desa selanjutnya menjadi arah kebijakan pembangunan Desa Ogobayas diantaranya:
a)      Bidang sarana dan prasarana : terbukanya akses jalan ke kantong produksi, perbaikan jalan-jalan desa, pengendalian bencana alam, tersedianya fasilitas-fasilitas dasar masyarakat ( sarana pendidikan dan kesehatan)
b)      Bidang pendidikan : peningkatan kesejahteraan tenaga pengajar (honor), mengurangi angka anak putus sekolah, dan terwujudnya wajib belajar 9 tahun.
c)      Bidang kesehatan : masyarakat memiliki kebiasaan hidup sehat, terpenuhi pelayanan kesehatan masyarakat.
d)     Bidang lingkungan hidup : pemeliharaan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam, pelestarian lingkungan.
e)      Bidang sosial budaya : meningkatnya fungsi aparatur pemerintahan desa dalam pelayanan administrasi.
f)       Bidang koperasi dan Usaha Masyarakat: Meningkatkan taraf hidup masyarakat, tersedia modal usaha, peningkatan pendapatan masyarakat dan terbukanya peluang lapangan kerja baru.
g)      Bidang pertanian : peningkatan produksi hasil pertanian dan pemanfaatan lahan tidur.
h)      Bidang kehutanan : pelestarian dan pemanfaatan hutan dalam mendukung ekonomi masyarakat.
i)        Bidang pariwisata : bterkelolahnya potensi wisata menjadi sumber pendapatan desa.
b.             Strategi Pencapaian
Untuk mencapai arah kebijakan pembangunan Desa, Pemerintah Desa Ogobayas menetapkan beberapa strategi pencapaian yang diharapkan mampu mendukung terselenggaranya program pembangunan seperti yang telah direncanakan bersama. Strategi pencapaian itu antara lain:
1.      Penguatan aparatur pemerintah Desa
2.      Penguatan lembaga-lembaga Desa
3.      Penguatan Organisasi/kelompok masyarakat
4.      Penyelenggaraan pemerintah yang transparan dan akuntabel
5.      Memaksimalkan pemanfaatan potensi Desa
6.      Penyelenggaraan pembangunan secara partisipatif
7.      Penentuan skala prioritas pembangunan sesui kebutuhan masyarakat
8.      Menentukan program tahunan
9.      Merumuskan rencana lima tahun
10.  Ekspos program ke lembaga-lembaga terkait.
BAB IV
METODE PENELITAN
4.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini mulai dilaksanakan  pada tanggal 06 Maret  2013 – 06 Mei 2013. Sedangkan, tempat penelitian yaitu di Desa Ogobayas.
4.2  Metode yang digunakan
Metode yang di gunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah metode deskriptif  yaitu suatu cara mengumpulkan data melalui metode yang dapat memberikan gambaran suatu fenomena atau gejala dari suatu keadilan social, sikap, pendapat, maupun cara pelaksanaannya.
4.3 Sumber data dan teknik pengumpulan data
4.3.1 Sumber data
Data yang digunakan dari penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diambil dari responden dalam penelitian ini adalah Desa Ogobayas. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku, dokumen atas laporan-laporan tertulis lainnya dan majalah yang berhubungan dengan topic yang dibahas.
4.3.2 Teknik pengumpulan Data
·         Observasi
 Observasi yaitu melakukan pengamatan untuk memperoleh informasi tentang Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat Desa Ogobayas Terhadap Pelayanan Pegawai Kantor Desa Ogobayas.
 ·   Wawancara
Wawancara atau Interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab secara langsung dengan responden atau informan kunci. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara mendalam terhadap variabel – variabel maupun indikator – indikator yang diteliti.
·         Kuesioner
Melalui metode kuesioner dikumpulkan keterngan-keternagan yang diketahui oleh responden terhadap masalah yang dihadapi.
4.4  Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan data yang factual dan akurat maka digunakan metode analisis data dengan system tabulasi, selanjutnya di sediakan dalam bentuk uraian.
4.5 Populasi dan Sampel
·        Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah yang akan diteliti yang menjadi populasi disini adalah masyarakat Ogobayas.
·        Sampel adalah sebagian dari jumlah keseluruhan dari hasil dianggap  mewakili seluruh populasi.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
TENTANG ANALISIS TINGAT KEPUASAN MASYARAKAT DESA OGOBAYASTERHADAP PELAYANAN PEGAWAI KANTOR DESA OGOBAYAS
Hasil yang di peroleh dari wawancara dan penyebaran kuisioner terhadap sejumlah responden akan dipaparkan pada tabel berikut :
Tabel 5.1 Tingkat kepuasan dan faktor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat
No.
Tingkat Kepuasan
Faktor yang mempengaruhi
Jumlah
Ada
Sedikit
Kadang - kadang
Tidak ada
1
Sangat puas
 5
 25
32 
2
Puas
 5
 11
 1
 4
 21
3
Kurang puas
 2
 3
 2
 -
 7
4
Tidak Puas
 2
 5
 2
 -
 9
Jumlah
 14
 44
 7
 4
 69
Sumber : Hasil penelitian dari masyarakat Desa Ogobayas tahun 2013
            Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa dari 69 responden yang memilih sangat puas 32 orang, 21 orang yang memilih puas, 7 orang yang memilih kurang puas, dan 9 orang yang memilih tidak puas, sedangkan faktor yang mempengaruhi 14 orang yang memilih ada, 44 orang yang memilih sedikit, 7 orang yang memilih kadang-kadang dan 4 orang yang memilih tidak ada.
            Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat sangat puas terhadap pelayanan pegawai kantor Desa.
Tabel 5.2 Dampak dan kendala yang dirasakan masyarakat
No.
Dampak yang dirasakan masyarakat
Kendala yang dirasakan masyarakat
Jumlah
Ada
Sedikit
Kadang - kadang
Tidak ada
1
Ada
6
12 
2
Sedikit
 6
 7
 -
 -
 13
3
Kadang - kadang
 -
 10
 11
 5
 26
4
Tidak ada
 7
 -
 5
 6
 18
Jumlah
 19
 20
 19
 11
 69
Sumber : Hasil penelitian dari masyarakat Desa Ogobayas tahun 2013
            Dari tabel 3 dapat disimpulkan bahwa dari 69 responden yang memilih ada 12 0ramg, 13 orang yang memilih sedikit, 26 orang yang memilih kadang-kadang, 18 orang yang memilih tidak ada, sedangkan kendala yang dirasakan masyarakat 19 orang yang memilih ada, 20 orang yang memilih sedikit, 19 orang yang memilih kadang-kadang, 11 orang yang memilih tidak ada.
            Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat kadang-kadang merasakan dampak terhadap pelayanan pegawai kantor desa.
Tabel 4.3 Faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan
NO
Faktor yang dapat mempengaruhi
frekuensi
Persentase
1
Pelayanan yang memuaskan
12
17,39%
2
Pelayanan yang baik
35
50,72%
3
Kepedulian pegawai
12
17.39%
4
Kejujuran pegawai
10
14,49%
Jumlah
69
100%
Sumber : Hasil penelitian dari masyarakat Desa Ogobayas tahun 2013
            Dari tabel 4 dapat disimpulkan bahwa dari 69 responden yang memilih pelayanan memuaskan 12 orang atau 17,39%, 35 atau 50,72% yang memilih pelayanan yang baik, 12 orang atau 17,39% yang memilih kepedulian pegawai, 10 orang atau 14,49% yang memnilih kejujuran pegawi.
            Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat merasakan pelayanan yang baik terhadap faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan.
Tabel 4.4 Dampak yang dapat dirasakan masyarakat
NO
Dampak yng dapat dirasakan
Frekuensi
Persentase
1
Pelayanan yang kurang memuaskan
35
50,70%
2
Pelayanan yang kurang baik
6
8,69%
3
Pegawai yang tidak jujur
1
1,44%
4
Pegawai yang cuek
27
39,13%
Jumlah
69
100%
Sumber : Hasil penelitian dari masyarakat Desa Ogobayas tahun 2013
            Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa dari 69 responden yang memilih pelayanan yang kurang memuaskan 35 orang atau 50,70%, 6 orang atau 8,69% yang memilih pelayanan yang baik, 1 orang atau 1,44% yang memilih pegawai yang tidak jujur, dan 27 orang atau 39,13% yang memilih pegawai yang cuek.
            Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat merasakan pelayanan yang kurang memuaskan terhadap pelayanan pegawai kantor Desa.
Tabel 4.5 Pelayanan masyarakat mmemungut biaya atau tidak
NO
Memungut biaya ato tidak
Frekuensi
Persentase
1
Ada
34
49,27%
2
Sering
23
33,33%
3
Kadang-kadang
12
17,39%
4
Tidak ada
-
-
Jumlah
69
100%
Sumber : Hasil penelitian dari masyarakat Desa Ogobayas tahun 2013
            Dari tabel 6 dapat disimpulkan bahwa dari 69 responden yang memilih ada 34 atau 49,27%, 23 orang atau 33,33% yang memilih sedikit, 12 orang atau 17,39% yang memilih kadang-kadang, dan tidak ada responden yang menjawab tidak ada.
            Jadi dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan masyarakat ada memungut biaya.
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan karya ilmiah tentang analisis tingkat kepuasan masyarakat desa Ogobayas terhadap pelayanan pegawai kantor desa Ogobayas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Kebanyakan masyarakat sangat puas terhadap pelayanan pegawai kantor desa.
2.      Sebagian besar  masyarakat kadang-kadang merasakan dampak yang dirasakan masyarakat terhadap pelayanan pegawai kantor desa.
3.       Kebanyakan msayarakat merasakan pelayanan yang baik terhadap pelayanan pegawai kantor desa.
4.      masyarakat merasakan pelayanan yang kurang memuaskan terhadap pelayanan pegawai kantor desa.
5.      Dalam melakukan pelayanan masyarakat di kenakan biaya oleh perangkat desa.
B.     Saran-saran
         Diharapkan kepada pegawai kantor desa agar lebih memperhatikan dan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat.
            Masih ada pegawai kantor desa yang datang terlambat mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat menjadi kurang maksimal. Maka itu perlu ditingkatkan kedisiplinan pegawai agar pelayanan masyarakat semakin meningkat.



DAFTAR PUSTAKA
Djaenuri (1999 : 15 ) Definisi Pelayanan  Masyarakat
Moenir, H.A.S. (2002).Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia
Thoha ( 1989 : 78 ) menyatakan bahwa pelayanan masyarakat merupakan suaty usaha
Dwiyanto, Agus. 2003. Reformasi Pelayanan Publik: Apa yang harus dilakukan?, Policy Brief. Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM.
.Warella (1997 : 18 ) pelayanan adalah suatu perbuatan ( daed ), suatu kinerja ( performance ) atau suatu usaha ( effort ).
Pamudji (1994 : 21 ) mengemukakan “ pelayanan public adalah berbagai kegiatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang dan jasa-jasa
Widado ( 2001 : 269 ) bahwa “ pelayanan public sebagai pemberian layanan ( melayanai ) keperluan orang atau
Saefullah ( 1999 : 5 ) pelayanan public


About the Author

Write admin description here..

0 komentar:

Sponsor

Contact Us

Name

Email *

Message *

© 2013 Ilmu Komputer. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9